Medialabuanbajo.com,- Seorang siswi SMA di Kabupaten Lembata, Provinsi NTT diduga menjual foto tidak berbusana atau bugil kepada gurunya sendiri dengan tarif Rp30 ribu. Kasus ini kini tengah dalam penanganan aparat penegak hukum.
Informasi awal menyebutkan, praktik tersebut terungkap setelah pihak sekolah mendapatkan laporan dari orang tua murid dan segera melakukan klarifikasi internal.
Dugaan kuat menyatakan adanya permintaan dari oknum guru yang memicu tindakan eksploitasi terhadap sang pelajar.
Kepolisian Resor Lembata dikabarkan telah bergerak melakukan penyelidikan. Aparat menegaskan bahwa perkara ini masuk kategori eksploitasi seksual terhadap anak, yang diatur dalam UU Perlindungan Anak dan dapat dijerat dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Lembata juga angkat suara, memastikan akan memberikan pendampingan psikologis kepada korban serta mengambil tindakan tegas apabila terbukti terjadi pelanggaran etik maupun hukum oleh tenaga pendidik.
Tokoh pendidikan dan perlindungan anak di NTT mengecam keras kejadian ini serta mengingatkan pentingnya pengawasan digital terhadap remaja di era gawai.
Mereka menilai kasus ini menjadi sinyal bahaya terhadap lemahnya literasi digital dan perlindungan anak di lingkungan pendidikan.
Pemerhati HIV/AIDS Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nefri Eken, mengungkap sederet fakta miris di wilayah tersebut. Fakta mengejutkan ini terungkap dari hasil layanan konseling tes HIV/AIDS (mobile VCT).
Nefri menyebut ada seorang siswi SMA diketahui menjual foto bugil kepada gurunya. Foto bugil itu dihargai Rp 30 ribu.
“Ada kok, sekolah yang anak muridnya jual foto bugil ke guru dengan harga 30 ribu, di satu SMA,” ujar Nefri dilansir detikBali terkait rekaman yang beredar luas di grup WhatsApp, Selasa (21/10/2025).
Menurut Nefri, sekitar 85 persen siswa di Lembata diketahui aktif berhubungan seks. Ia menegaskan angka tersebut tidak mencerminkan seluruh sekolah atau semua siswa.
“Di saat kegiatan (layanan konseling tes HIV/AIDS mobile VCT), 50 anak dari sekolah-sekolah diambil sampel untuk lakukan konseling. Nah dari hasil konseling itu terpapar (aktif berhubungan seks),” paparnya.
Bahkan yang makin bikin miris, ada siswi SMP yang mengaku sudah berhubungan seks dengan banyak pria.
“Ada yang sudah aktif hubungan seks. Contoh ada SMP kelas II sudah tidur dengan 32 laki-laki. Hasil pemeriksaan itu disampaikan kepada guru,” ujar dia.
Selanjutnya, ada juga seorang murid yang jatuh sakit saat menerima amplop kelulusan. Setelah dites, siswa itu dinyatakan positif HIV stadium 4.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap guru terduga pelaku, korban, serta beberapa saksi lain. Masyarakat diminta tidak menyebarkan foto atau identitas terkait korban demi melindungi privasi anak. (*)















