Medialabuanbajo.com,– Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Tingkat Kabupaten Manggarai Barat berlangsung khidmat di Lapangan Golo Toro, Kecamatan Pacar, pada Selasa (11/11/2025).
Upacara bendera ini dihadiri oleh seluruh unsur forkopimcam setempat serta perwakilan dari seluruh elemen kesehatan dan pendidikan di Kecamatan Pacar.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Adrianus Ojo, bertindak sebagai inspektur upacara dan membacakan sambutan Menteri Kesehatan RI. Dalam kapasitasnya, Adrianus mewakili Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat yang berhalangan hadir.
Dalam sambutan yang dibacakan tersebut, ditekankan bahwa tema HKN ke-61, “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat”, adalah seruan pengingat bagi seluruh bangsa.
Kualitas kesehatan hari ini akan menentukan peradaban bangsa di masa depan, terutama menyambut Indonesia Emas 2045 dimana 84 juta anak Indonesia akan memasuki usia produktif.
Transformasi Kesehatan: Pondasi Menuju Masa Depan
Sambutan itu menggarisbawahi bahwa empat tahun terakhir, Indonesia telah menapaki Transformasi Kesehatan sebagai pondasi utama. Fokusnya bergeser dari mengobati penyakit menjadi menjaga orang sehat agar tetap sehat.
Tiga program andalan Presiden di bidang kesehatan disebutkan telah menunjukkan hasil signifikan:
Lebih dari 52 juta orang telah mengikuti Cek Kesehatan Gratis (CKG); Cakupan skrining Tuberculosis (TB) meningkat hingga menjangkau 20 juta orang; dan Pembangunan dan peningkatan Rumah Sakit (RS) terus berjalan, dengan 32 dari 66 lokus peningkatan RSUD pada 2025 berjalan sesuai target.
Enam Pilar Transformasi Kesehatan dan Capaian Nyata
Sambutan Menteri Kesehatan secara rinci memaparkan capaian enam pilar transformasi kesehatan yang menjadi bukti kerja keras dan kolaborasi seluruh insan kesehatan:
Pertama, transformasi layanan primer, 8.349 Puskesmas telah mengintegrasikan layanan, prevalensi stunting turun di bawah 20% menjadi 19,8%, dan 324.380 kader kesehatan telah dilatih.
Kedua, transformasi layanan rujukan, terjadi percepatan peningkatan mutu RS rujukan di 514 Kabupaten/Kota. Saat ini, 29 provinsi sudah mampu melakukan bedah jantung terbuka dan menangani kasus stroke kompleks.
Ketiga, transformasi sistem ketahanan Kesehatan, kemampuan produksi dalam negeri untuk vaksin, bahan baku obat, produk biologi, dan alat kesehatan semakin kuat, mengurangi ketergantungan impor.
Keempat, transformasi pembiayaan kesehatan, sebanyak 268 juta jiwa (98%) penduduk telah terlindungi JKN. Porsi asuransi dalam belanja kesehatan nasional juga terus meningkat, melindungi masyarakat dari beban finansial.
Kelima, transformasi SDM kesehatan, sebanyak 61% Puskesmas telah memiliki tenaga kesehatan sesuai standar, dan 74% RSUD telah dilengkapi dokter spesialis dasar. Penguatan SDM terus dilakukan melalui berbagai program.
Keenam, transformasi teknologi kesehatan, platform SATUSEHAT telah diintegrasikan oleh ribuan fasyankes. Pemanfaatan kecerdasan artifisial (AI) untuk deteksi penyakit dan pengembangan kedokteran presisi melalui BGSI menunjukkan kemajuan pesat.
Seruan untuk Kolaborasi dan Perubahan Budaya Kerja
Tidak kalah penting, sambutan itu menekankan perlunya transformasi budaya kerja sebagai pilar ketujuh. Seluruh pegawai dan pejabat pemerintah, baik di pusat maupun daerah, didorong untuk menciptakan birokrasi yang kompeten dan akuntabel dalam mengawal transformasi kesehatan.
Di akhir sambutan, Menteri Kesehatan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh insan kesehatan, tenaga medis, kader, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat yang dengan dedikasi tinggi menjaga kesehatan bangsa.
“Mari jadikan Hari Kesehatan Nasional ke-61 ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen, menumbuhkan optimisme, dan melanjutkan transformasi Kesehatan Indonesia. Dari individu dan keluarga yang sehat, akan lahir masyarakat yang kuat, demi menyongsong tercapainya Indonesia Emas 2045,” demikian pesan penutup yang dibacakan oleh apt. Adrianus Ojo.
Acara ini dihadiri oleh utusan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, 22 Puskesmas, RSUD Komodo, BPJS Kesehatan, serta seluruh unsur Forkompincam Kecamatan Pacar, termasuk Sekretaris Camat, Kapolsek, Danramil, perangkat daerah, kepala desa, kepala sekolah, tokoh agama/masyarakat, dan utusan anak sekolah. (*)















