Berita  

Alasan Purbaya Sering Kritik Kementrian Lain di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Medialabuanbajo.com,- Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menanggapi tudingan yang menyebutnya terlalu sering mengkritisi kinerja kementerian lain di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Purbaya mengatakan, hal itu dilakukannya guna menjaga keuangan negara yang dikelola oleh Kementerian Keuangan, agar anggarannya bisa terserap maksimal dalam program-program ekonomi yang dijalankan pemerintah.

“Saya sudah dikritik banyak orang, katanya jangan ngomong-ngomong komentarin menteri ini, menteri itu. Tapi saya enggak ngomentarin, sebetulnya saya jaga duit saya agar aman, sekaligus memastikan program ekonominya berjalan dengan baik,” kata Purbaya di acara ‘1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran’, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Oktober 2025.

Purbaya menegaskan bahwa fokus Kementrian Keuangan saat ini adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Sebab itu, Ia pun meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2025 bisa mencapai 5 persen.

“Mungkin dari kuartal IV bisa tumbuh 5,5 persen lebih. Kalau lebih lagi kata Presiden, saya dikasih hadiah. Hadiahnya apa, nanti saya kasih tahu kalau dapat 5,5-5,6 persen,” ujarnya.

Purbaya juga memastikan bahwa inflasi masih tetap terjaga rendah di angka 2,65 persen pada September 2025. Hal itu seiring dengan defisit APBN per September 2025, yang menurutnya juga masih terjaga di bawah batas yakni sebesar 1,56 persen.

“Artinya, semuanya belanja, belanja, belanja, itu kan ekspansif. Yang mereka enggak tahu, saya belum mengubah anggaran. Yang saya lakukan cuma pindahin uang Rp 200 triliun dari BI ke perbankan, sudah, titik,” ujarnya.

Menkeu memastikan, dalam perjalanan 1 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, perekonomian nasional masih cukup kuat dengan tetap terjaganya stabilitas makroekonomi dan perbaikan kesejahteraan masyarakat.

“Sejauh ini ekonomi kita lumayan lah. Angka dari kuartal II-2025 mencapai 5,12 persen, itu angka ajaib. Karena lima tambah dua tambah satu, sama dengan delapan katanya. Jadi selalu fokus ke delapan persen,” ujar Purbaya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *