Medialabuanbajo.com,– Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kabupaten Manggarai Barat berhasil meraih Tiga medali emas pada pelaksanaan Kejuaran Daerah (Kejurda) Provinsi NTT Tahun 2025.
Kabupaten Sabu Raijua tampil perkasa di kategori pelajar, sementara Kabupaten Manggarai Barat menunjukkan taringnya di kategori senior.
Di kelompok pelajar, Sabu Raijua hampir menyapu bersih podium juara. Pada nomor Kuadran Putra SD, Sabu Raijua meraih Juara 1, disusul Kota Kupang di posisi kedua dan Kabupaten Kupang di peringkat ketiga.
Dominasi tersebut berlanjut di kategori SMP. Sabu Raijua mengamankan gelar juara pada nomor Kuadran Putra SMP, Kuadran Putri SMP, serta Double Event Putra SMP. Satu-satunya gelar yang lepas diraih Kota Kupang melalui nomor Double Event Putri SMP, sementara Sabu Raijua harus puas sebagai runner-up.
Memasuki kategori senior, persaingan berlangsung lebih merata. Kabupaten Manggarai Barat tampil paling menonjol dengan memborong tiga gelar juara, masing-masing pada nomor Regu Putra Senior, Double Event Putra Senior, dan Kuadran Putra Senior.
Sabu Raijua tetap menunjukkan konsistensi dengan menjuarai Regu Putri Senior. Kota Kupang juga mencatat prestasi melalui gelar juara Double Event Putri Senior, sementara nomor Kuadran Putri Senior dimenangkan Kabupaten Sarai.
Klasemen Medali Akhir
Sabu Raijua (Sarai) keluar sebagai Juara Umum Kejurda PSTI NTT XX 2025 dengan koleksi 6 medali emas, 2 perak, dan 3 perunggu. Kabupaten Manggarai Barat menyusul dengan raihan 3 medali emas, disusul Kota Kupang dengan 2 emas, 3 perak, dan 2 perunggu.
Kabupaten Alor membawa pulang 3 medali perak dan 4 perunggu, sementara Kabupaten Kupang menutup daftar peraih medali dengan 2 perak dan 8 perunggu.
Pelatih Tim Sepak Takraw Manggarai Barat, Timotius Silvester Geli, menyebut keberhasilan tersebut sebagai hasil dari kerja keras dan disiplin atlet selama masa persiapan.
“Para pemain tampil sesuai rencana dan tetap fokus di setiap laga. Ini buah dari latihan yang konsisten dan kekompakan tim,” ujarnya.
Silvester mengakui capaian tersebut diraih dengan keterbatasan komposisi kontingen. Manggarai Barat belum menurunkan atlet di kategori pelajar seperti Kabupaten Sabu Raijua.
“Sejak awal kami fokus di kategori senior. Kami belum memiliki kontingen pelajar yang lengkap seperti Sabu Raijua yang turun penuh di semua nomor,” jelasnya.
Menurutnya, kondisi itu menjadi catatan penting untuk evaluasi pembinaan ke depan.
“Ini pekerjaan rumah kami agar pembinaan usia dini bisa lebih dimaksimalkan, sehingga ke depan Manggarai Barat juga mampu bersaing di kategori pelajar,” tambah Silvester.
Manager Tim Sepak Takraw Manggarai Barat, Rikardus Nompa, menyampaikan apresiasi tinggi atas kerja keras seluruh elemen tim.
“Prestasi ini adalah hasil kerja kolektif. Saya mengapresiasi perjuangan atlet di lapangan, kerja keras pelatih dalam mempersiapkan tim, serta dukungan penuh kepengurusan PSTI Manggarai Barat yang terus mendampingi proses ini,” tegas Rikardus.
Rikardus juga menyampaikan terima kasih atas dukungan eksternal yang turut menopang keberhasilan tim.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat yang terus memberi dukungan, kepada masyarakat yang selalu mendoakan dan memberi semangat, serta para donatur yang dengan tulus membantu kebutuhan tim selama persiapan hingga pertandingan,” tambahnya.
Sementara, Ketua Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kabupaten Manggarai Barat, Fitalis H. Sukario, memberikan apresiasi khusus atas perjuangan tim secara menyeluruh.
“Prestasi ini adalah hasil kerja keras atlet di lapangan, dedikasi pelatih, serta manajemen tim yang solid. Sepak takraw telah menunjukkan bahwa cabang olahraga ini punya tempat yang setara dengan cabang olahraga lain di Manggarai Barat,” tegas Fitalis.
Ia menambahkan, capaian tersebut harus menjadi dasar untuk terus memperkuat pembinaan dan dukungan ke depan.
“Kami ingin sepak takraw terus tumbuh dan mendapat perhatian yang adil, karena prestasi sudah membuktikan potensinya,” tandasnya. (*)













